Semua Fraksi Dukung Pansus Mafia Pajak
Usul pembentukan hak angket panitia khusus (pansus) mafia pajak telah diserahkan kepada pemimpin Dewan Perwakilan Rakyat kemarin. Usul pembentukan pansus itu didukung semua fraksi di Dewan. "Ini sejarah, semua fraksi menandatangani," kata Sutjipto, salah satu inisiator pansus dari Fraksi Demokrat, setelah bertemu dengan Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso di gedung DPR, Senayan, kemarin.
Selain dia, penyerahan usul pembentukan pansus diikuti oleh inisiator lainnya, seperti Ahmad Yani (Fraksi PPP), Nudirman Munir (Golkar), Azis Syamsuddin (Partai Golkar), Buchori Yusuf (PKS), Bambang Soesatyo (Partai Golkar), dan Bahruddin Nasori (PKB).
Setelah dibawa ke pemimpin Dewan, mereka berharap, usul pembentukan pansus ini bisa segera dibawa ke paripurna Dewan. "Kami berharap pekan depan usul ini sudah dibawa ke paripurna DPR," kata Nudirman Munir.
Menurut Sutjipto, penandatanganan usul pembentukan pansus itu telah mencapai 30 orang. Nama lain yang telah membubuhkan tanda tangan di antaranya Eva Kusuma Sundari (PDIP), Desmon Mahesa (Gerindra), Syarifuddin Sudding (Hanura), dan Yadil Harahap (PAN).
Fokus pansus mafia pajak, kata Sutjipto, berkaitan dengan situasi penerimaan pajak negara ini. Rasio penerimaan pajak Indonesia saat ini hanya 11 persen, sangat kecil dibanding dengan negara lainnya. Ia mencontohkan, rasio pajak Cina dan India telah mencapai angka 17 persen, Malaysia 15 persen, bahkan Latvia mencapai 30 persen. "Kami ingin tahu, dengan Undang-Undang Pajak, apakah Ditjen Pajak sudah melaksanakan sesuai undang-undang," katanya.
Inisiator lainnya, Bahruddin Nasori, menyatakan, dengan pansus ini, diharapkan kehilangan pajak, yang ditaksir mencapai Rp 300 triliun, bisa diselamatkan. "Dengan tambahan Rp 300 triliun, pemerintah bisa berbuat banyak untuk menyejahterakan rakyat," katanya.
Para inisiator itu menegaskan bahwa pembentukan pansus ini bukan untuk kepentingan politik. "Kami tidak membidik satu-dua orang, tapi untuk memperbaiki sistem perpajakan kita. Ini tidak akan seperti Pansus Century," kata Ahmad Yani. AMIRULLAH
Sumber: Koran empo, 25 Januari 2011