Situs Rp 17,5 Miliar
Kita semua berlomba untuk mengembangkan situs web, memanfaatkan jaringan internet untuk berbagai keperluan. Dari institusi pemerintahan sampai individu, situs web menjadi dunia tersendiri untuk memperluas berbagai kepentingan secara virtual.
Yang menarik dari pengembangan situs web adalah biaya ekonominya yang tidak memiliki patokan standar tertentu, berbeda dengan dunia nyata yang semunya memiliki harga yang pasti. Di jaringan internet, standar harga yang diberlakukan adalah dari nol rupiah sampai tidak terhingga.
Karena itu, ketika terungkap Departemen Kebudayaan dan Pariwisata mengeluarkan biaya Rp 17, 5 miliar untuk membangun situsnya, kita pun melongo melihat angka tersebut. Jumlah ini antara lain untuk pengembangan situs Rp 2 miliar tahun 2006, kemudian Rp 5,5 miliar tahun 2007, dan tahun 2008 dipersiapkan Rp 10 miliar.
Semua anggaran ini diambil dari APBN. Persoalannya, karena dana ini diambil dari APBN, besaran biaya yang dikeluarkan untuk mengembangkan situs web perlu dipertanyakan. Walaupun tidak ada patokan pasti berapa besar biaya sebuah situs web, karena menyangkut penggunaan uang rakyat, situs yang dikembangkan di http://my-indonesia.info/ itu harus jelas pemakaiannya.
Kita pun penasaran apa yang menyebabkan situs ini menjadi mahal, lebih mahal ketimbang punya Presiden RI di www.presidensby.info yang biaya pembuatannya diperkirakan mencapai Rp 84 juta. Apakah teknologi yang digunakannya sangat canggih, misalnya memiliki sistem anti-hacking dan cracking yang terbaik di dunia?
Kita mendukung berbagai upaya mempromosikan Indonesia agar wisatawan mancanegara datang, belanja, dan menginap di Tanah Air kita yang indah ini. Tapi, rasanya pengeluaran sebesar Rp 17,5 miliar ini tidak sepadan dengan upaya untuk mendatangkan wisatawan dengan menjaring di situs web.
Kenapa? Karena situs web Rp 17,5 miliar ini minim isinya, dan tidak interaktif memudahkan wisatawan untuk melancong ke Indonesia. Ketika kita ingin berkunjung ke suatu negara, ada dua hal penting yang kita ingin segera tahu, berapa harga kamar hotel berbintang dan jadwal penerbangan yang tersedia.
Sayangnya, informasi ini tidak tersedia di situs Rp 17,5 miliar tersebut. Tidak heran, banyak orang yang mempertanyakan dengan biaya sebesar itu, yang berasal dari uang rakyat, berapa besar sebenarnya penghasilan yang bisa didapat dari mendatangkan wisatawan ke negeri tercinta ini.
Sumber: Halaman TI Kompas, 17 Desember 2007