Yulianis, lewat pengacaranya, Ignatius Supriyadi, menyatakan tak mengenal Athiyyah Laila, istri Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.

"Tak benar jika dikatakan dirinya mendirikan perusahaan bersama Athiyyah, karena keduanya tak saling mengenal," katanya dalam keterangan persnya di kafe Warung Daun, Cikini, Jakarta, kemarin. "Ibu Yulianis juga tak pernah mendirikan perusahaan atau perusahaan dalam perusahaan seperti yang disampaikan Mindo Rosalina Manulang."

Dalam Koran Tempo edisi kemarin, terdakwa kasus suap wisma atlet, Mindo Rosalina Manulang, mengatakan petugas keuangan Permai Group itu sangat dekat dengan Athiyyah. Keduanya berkongsi di sebuah perusahaan. Namun Athiyyah menolak diwawancarai soal ini.

Yulianis juga membantah mengetahui aliran dana untuk Anas pada saat kongres Demokrat pada Mei 2010. "Kepada sebuah televisi, Ibu Yulianis menyatakan dengan tegas, tak ada," kata Supriyadi. Tapi ia membenarkan bahwa kliennya membawa sejumlah uang ke arena kongres atas perintah Nazaruddin. "Ternyata uang itu tak dipakai, malah ada tambahan dari Nazaruddin," ucapnya.

Nazaruddin berkali-kali mengatakan Anas menikmati dana proyek, termasuk untuk pemenangannya dalam kongres. "Kalau enggak pakai uang, mana bisa mengalahkan SBY," katanya kepada Tempo. Menurut dia, uang itu diantar ke lokasi kongres, Hotel Aston Primera Pasteur, Bandung, menggunakan mobil boks.

Asisten Manajer Public Relations Hotel Aston, Nita Janita Ekaniana, menyatakan sudah tak ada rekaman CCTV peristiwa kongres karena rekaman dihapus per dua minggu. "Karena tak ada yang meminta," katanya kemarin. Namun, "Jika pihak yang berwenang meminta secara tertulis, kami siap membantu." KARTIKA C| ALWAN RR | ANGGA SW | JOBPIE S

Sumber: Koran Tempo, 21 Juli 2011