Yusril Diminta Jelaskan Transaksinya
Aktivis antikorupsi Forum Expert Meeting, Denny Indrayana, mengatakan Menteri-Sekretaris Negara Yusril Ihza Mahendra perlu menjelaskan transaksi keuangannya. Menurut dia, Yusril perlu menjelaskan hal tersebut karena menjadi kewajibannya sebagai penyelenggara negara. Yusril harus menjelaskannya karena diduga mencurigakan, ujar Denny saat dihubungi kemarin.
Komisi Pemberantasan Korupsi sebelumnya menyatakan ada lima transaksi di atas Rp 100 juta yang belum bisa dijelaskan Yusril. KPK sudah meminta klarifikasi dari Yusril pada Januari 2006, tapi belum bisa dijawab (Koran Tempo 30 Maret).
Saat dicegat wartawan di Istana Negara pada Jumat lalu, Yusril sempat menerangkan perihal pertambahan harta kekayaannya. Namun, Yusril pergi meninggalkan wartawan ketika ditanyai soal lima transaksi tersebut.
Denny mengatakan, karena Yusril tidak bisa menjelaskan asal transaksi itu, berarti ada sesuatu yang patut dicurigai. Menurut Denny, seharusnya KPK meningkatkan proses klarifikasi harta ini ke tingkat penyelidikan guna mengetahui asal dana itu.
KPK sendiri masih terus menagih penjelasan Yusril. Kami menunggu Yusril untuk mengklarifikasi sekalian dengan laporan perubahan hartanya pada 2006, kata juru bicara KPK, Johan Budi, saat dihubungi.
Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Yunus Husein mengatakan KPK belum pernah meminta bantuan guna melacak transaksi keuangan tersebut. Belum ada permintaan tentang lima transaksi tersebut, kata Yunus melalui pesan singkat.
Denny menyayangkan belum dilibatkannya PPATK. Menurut dia, seharusnya KPK aktif mengusut transaksi pejabat negara yang diduga mencurigakan. Masalahnya, KPK berani atau tidak? ujarnya. TITO SIANIPAR
Sumber: Koran Tempo, 2 April 2007