Hari Antikorupsi Sedunia: Waktunya Bersuara dan Menyuarakan
Setiap tanggal 9 Desember diperingati sebagai Hari Antikorupsi oleh masyarakat seluruh dunia. Peringatan Hari Antikorupsi perlu dimaknai lebih dari seremonial, melainkan sebuah momentum refleksi bahkan apresiasi untuk semua upaya pemberantasan korupsi. Hal tersebut dilakukan oleh Indonesia Corruption Watch (ICW) dalam peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2022 yang dikemas dalam rangkaian kegiatan bernama “Uncorrupt Fest”, pada 9 - 11 Desember 2023 di Jakarta.
Suara Rakyat Melawan Korupsi
Peringatan Hakordia Tahun 2022, ICW mengusung tema "Suara Rakyat Melawan Korupsi". Tema yang sederhana tapi berangkat dari diskusi panjang dan observasi terhadap upaya pemberantasan korupsi sepanjang tahun 2022. Di mana, tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, bahkan upaya pemberantasan korupsi lebih buruk, terlihat dari penanganan tindak pidana korupsi yang tak kunjung selesai, buron korupsi yang tak kunjung tertangkap, hingga pelanggaran-pelanggaran etik yang dilakukan berulang oleh aparat penegak hukum (APH).
Berkaca pada kinerja APH (Kepolisian, Kejaksaan dan KPK) dalam penindakan kasus korupsi yang buruk, ICW menilai rakyat tidak lagi bisa sepenuhnya mengandalkan mereka dalam pemberantasan korupsi. Melainkan, rakyat justru harus semakin kuat dan lantang bersuara dan bergerak dalam upaya melawan korupsi. Banyak cara yang bisa dilakukan rakyat untuk bersuara dan terus mempertahankan gerakan antikorupsi. Mulai dari turun ke jalan, melakukan audiensi, meramaikan ruang digital dengan komentar kritis, melukis dinding-dinding jalanan dan melakukan konsolidasi di berbagai titik.
Semua upaya suara rakyat tersebut coba direpresentasikan oleh ICW melalui rangkaian peringatan Hari Antikorupsi Sedunia Tahun 2022 yang diadakan di KALA di Kalijaga, Jakarta Selatan awal Desember lalu. Kegiatan ini juga menjadi ruang apresiasi serta momen pengumpulan banyak suara yang sudah ada untuk dijadikan lebih ‘keras’ dan memberikan sinyal bahwa pemberantasan korupsi masih ada.
Uncorrupt Fest: Kolaborasi, Kaleidoskop dan Saling Berbagi
Rangkaian Hari Antikorupsi 2022 yang dinamakan Uncorrupt Fest berjalan dengan setidaknya tiga nafas tujuan. Yakni, kolaborasi, kaleidoskop antikorupsi dan saling berbagi. Ketiganya direpresentasikan dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan selama tiga hari di KALA di Kalijaga, Jakarta.
Dalam Uncorrupt Fest 2022, ICW berkolaborasi dengan seniman komik, akademisi dan praktisi gerakan sosial lintas sektor. Satu yang baru dan menarik perhatian ialah kolaborasi dengan seniman komik. Mereka terdiri dari Adelia Maghfira, Bivisyani Questibrilia, dan Nadiah Suyatna. Ketiganya mengilustrasikan kembali cerita antikorupsi dan korban korupsi yang mereka observasi dari salah satu daerah di Indonesia.
Di ruang lainnya, ada karya infografis, foto dan berbagai sajian data yang memperlihatkan kerja ICW bersama rakyat dalam upaya pemberantasan korupsi. Ada juga kaleidoskop aksi yang dilakukan ICW setahun terakhir, seperti aksi dalam advokasi Harun Masiku, advokasi pelanggaran etik ke Dewan Pengawas KPK, advokasi penunjukan Penjabat Kepala Daerah, dan lainnya.
Uncorrupt Fest 2022 juga diisi dengan berbagai diskusi dan gelar wicara yang terbuka untuk umum. Lokasi KALA di Kalijaga yang semi terbuka membuat setiap orang di sekitarnya bisa ikut mendengarkan isi diskusi. Ssecara bergantian, diskusi yang diselenggarakan mengangkat tema pendidikan antikorupsi, pengawasan pengadaan barang dan jasa serta korupsi sektor SDA dan lingkungan. Tidak lupa semua rangkaian tersebut disisipkan hiburan seperti stand up comedy dan penampilan musik sebagai hiburan yang diisi oleh Ten 2 Five.
Sebagaimana tema yang diangkat, harapannya rangkaian kegiatan tiga hari ini dapat menjadi medium menyampaikan suara dan dokumentasi kerja rakyat dalam melawan korupsi. Serta, menjadi eskalator untuk suara-suara rakyat lainnya yang memberikan makna bahwa perjuangan melawan korupsi ada, masih ada dan akan terus ada suara rakyat melawan korups. Selamat Hari Antikorupsi sedunia, mari terus bersuara, dengan berbagai cara untuk tujuan yang sama, yaitu Indonesia bebas dari korupsi.***