3 Tersangka Kasus PLTD Diperiksa Pekan Ini

Wakil Bupati, Asisten Sekretaris Daerah III, dan mantan Bupati Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, pekan ini akan diperiksa sebagai tersangka kasus korupsi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Sungai Bahar. Diduga, negara dirugikan sekitar Rp 4 miliar. Ketiganya dinyatakan sebagai tersangka Jumat (13/4) lalu.

Kami usut lebih intensif mulai Senin besok untuk makin mendalami kasus ini, tutur Kepala Kejaksaan Tinggi Jambi Kemas Yahya, Minggu (15/4).

Mereka dinilai merekayasa sebuah proyek kelistrikan untuk menjadi tanggungan APBD Tingkat II. Selain mereka bertiga, Sdr kontraktor yang menangani proyek tersebut juga menjadi tersangka. Dia saat ini ditahan untuk kasus korupsi pembangunan proyek Waterboom di Kota Jambi.

Senin ini setidaknya 10 pejabat daerah dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai saksi proyek 2003-3005 itu. Di antaranya adalah Kepala Bagian Hukum, Kepala Bagian Keuangan, dan Bendahara Pemkab Muaro Jambi. Jika ada fakta-fakta baru, para saksi dimungkinkan menjadi tersangka.

Setelah para saksi, tiga tersangka, yang belum ditahan itu, akan diperiksa. Untuk Wabup, pemeriksaannya masih menunggu persetujuan dari Presiden. Ia akan diperiksa dalam kapasitasnya sebagai sekda pada saat proyek tersebut berlangsung.

Tanpa tender
Penyimpangan dana negara dalam kasus PLTD Sungai Bahar diketahui saat muncul kecurigaan karena proyek tidak ditenderkan. Pihak kontraktor yang dipimpin Sdr juga belum memiliki izin membangun jaringan listrik dari Badan Pengawas Listrik.

Akibat pengerjaan proyek oleh kontraktor tak berlisensi tersebut, pembangunan PLTD tidak sesuai standar kelistrikan. Hingga kini, PLTD tidak dapat dimanfaatkan untuk memproduksi listrik bagi rakyat.

Menurut Kemas, ada kesan para tersangka merekayasa seakan pembangunan ini dibiayai pihak swasta. Pada faktanya, biaya dibebankan pada APBD padahal anggaran atas proyek tersebut belum tercatat di APBD.

Pengerjaan proyek ini dihentikan tahun 2006, tetapi uang negara telanjur terserap Rp 4 miliar dari rencana pengeluaran Rp 14 miliar. (ITA)

Sumber: Kompas, 16 April 2007

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan