Calon JAM Pidsus Ada di Meja SBY

Calon Jaksa Agung Muda (JAM) Pidana Khusus (Pidsus) pengganti Hendarman Supandji segera terjawab. Tim penilai akhir (TPA) yang diketuai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tengah memfinalisasi pembahasan tentang pejabat yang mengisi jabatan strategis di Kejaksaan Agung (Kejagung) tersebut.

Saat ini, TPA memasuki tahap akhir pembahasannya. Ada satu nama yang bakal masuk ke meja presiden, kata sumber koran ini, kemarin.

Sebelumnya, Jaksa Agung Hendarman Supandji menyerahkan tiga nama untuk mengisi kekosongan jabatan JAM Pidsus. Tiga nama lain juga diajukan untuk jabatan JAM Pembinaan yang juga kosong ditinggal pensiun Harprileny Soebiantoro. Hendarman menyimpan rapat-rapat enam nama kandidat eselon I di lingkungan Kejagung.

Meski demikian, beredar sejumlah nama yang disebut-sebut diusulkan. Diantaranya, Soedibyo Saleh (plt JAM Pembinaan), Darmono (kepala Kejati/kajati DKI), Marwan Effendy (kajati Jawa Timur), Holius Husen (mantan kajati Jawa Barat), Kemas Yahya Rahman (sekretaris JAM Pidsus, mantan kajati Jambi), dan pejabat senior lain.

Ditanya siapa calon kuat JAM Pidsus hasil seleksi TPA, Hendarman menolak menjawab. Dia mengakui, saat ini, TPA masih membahas dan diharapkan dalam beberapa hari ini dapat diumumkan hasilnya. Mudah-mudahan segera ditunjuk pejabatnya, kata Hendarman. Dia tetap menolak berkomentar ketika disinggung dari kandidat kuat dari tiga nama yang diusulkan.

Di tempat terpisah, Wakil Jaksa Agung Muchtar Arifin juga mengatakan, siapa pejabat yang mengisi JAM Pidsus masih dibahas di TPA. Masih, masih dibahas. Kami (kejaksaan) belum diberitahu hasilnya, kata Muchtar yang ditemui seusai mengikuti senam pagi bersama di lapangan Kejagung, akhir pekan lalu.

Sedang Sardan Marbun, staf khusus SBY bidang pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), mengakui, belum mendengar hasil TPA terkait jabatan JAM Pidsus. Dia mengatakan, pembahasan TPA dibahas khusus dengan SBY, Wapres Jusuf Kalla, dan menteri terkait. Saya nggak masuk TPA, sehingga nggak tahu apa hasilnya, kata Sardan yang dihubungi koran ini, kemarin.

Dari informasi koran ini, pembahasan nama-nama yang diusulkan melewati prosedur umumnya seleksi eselon I lain. Proses seleksi diketuai SBY selaku ketua TPA. Proses pembahasannya melibatkan Wapres Jusuf Kalla, Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi, Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (Menneg PAN) Taufiq Effendi, Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Prapto Hadi, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Syamsir Siregar, dan pimpinan instansi terkait, Jaksa Agung Hendarman Supandji. BIN ikut dilibatkan untuk menelusuri rekam jejak alias track record sang kandidat dilihat dari aspek intelijen. Keputusan akhir proses seleksi berada di tangan SBY.(agm)

Sumber: Jawa Pos, 18 Juni 2007

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan