DPRD Banten Dapat Laptop; Anggaran Pengadaan Rp 1,08 Miliar
Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa (27/3), telah membatalkan rencana pembelian laptop. Akan tetapi, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Banten malah akan mendapat jatah laptop. Sekretariat DPRD Banten telah mengalokasikan dana dari Rp 1,08 miliar untuk pembelian laptop dan alat pencetak.
Berdasarkan data dalam Dokumen Pengguna Anggaran (DPA) Sekretariat DPRD (Sekwan) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun 2007, direncanakan pembelian 85 laptop. Dana pengadaan tertuang dalam pos anggaran belanja sarana aparatur sekretariat dengan kode rekening 5.2.3.12.03.
Sepuluh laptop di antaranya dianggarkan Rp 225 juta, dengan harga Rp 22,5 juta per unit. Adapun dana pembelian 75 laptop lainnya dianggarkan sebesar Rp 807,525 juta, dengan harga Rp 10,767 juta per unit.
Selain laptop, Sekwan juga mengalokasikan anggaran pengadaan 75 alat pencetak (printer). Dana pengadaan barang dengan kode rekening 5.2.3.12.04 itu dianggarkan Rp 43,89 juta, dengan harga Rp 585.300 per unit.
Menurut Kepala Pengadaan Barang dan Jasa DPRD Banten Nonon Sudrajat, Selasa kemarin, proses lelang pengadaan laptop dan printer sudah selesai dilakukan. Sekwan telah memilih enam perusahaan penyedia laptop karena telah menang tender. Sekarang ini tinggal menunggu SPK (surat perintah kerja) saja. Setelah itu sudah langsung bisa dikerjakan, katanya.
Sementara itu, Sekretaris DPRD Banten M Sjarifial mengatakan, pengadaan laptop berikut alat pencetak itu dianggarkan dengan pertimbangan kebutuhan dan efisiensi. Kami melihat saat ini memang anggota DPRD Banten sudah membutuhkan laptop untuk menyimpan data-data. Apalagi saat ini mereka memiliki ruangan sendiri-sendiri. Semangatnya, untuk memudahkan kerja mereka saja, katanya.
Pengadaan laptop juga dilakukan demi efisiensi anggaran fotokopi. Sekarang ini Kantor DPRD kan jauh dari tempat fotokopi sehingga biaya untuk fotokopi bertambah mahal. Saya hitung, anggaran yang dihabiskan untuk fotokopi sepadan dengan dana untuk pembelian laptop. Jadi, bisa dikatakan untuk efisiensi biaya fotokopi, lanjut Sjarifial.
Belum dibahas
Secara terpisah, anggota Fraksi Demokrat, Media Warman, justru mempertanyakan rencana pembelian laptop tersebut. Hal itu belum pernah dibahas dalam rapat panitia anggaran legislatif. Belum pernah ada rapat membahas itu, katanya. (nta)
Sumber: Kompas, 28 Maret 2007