Hary Tanoesoedibjo Pemilik Drosophila

Perusahaan perantara dan pelaku penukaran dimiliki orang yang sama.

Hary Tanoesoedibjo diketahui sebagai pemilik Drosophila Enterprise Pte. Ltd. Perusahaan yang berbasis di Singapura itulah yang menjual sertifikat deposito yang dapat diperdagangkan (negotiable certificate of deposit/NCD) Unibank senilai US$ 28 juta kepada PT Citra Marga Nushapala Persada Tbk.

Kepastian kepemilikan bos PT Bimantara Citra itu di Drosophila tertera jelas dalam data Accounting & Corporate Regulatory Authority (ACRA) Singapura--yang dikirimkan ke Tempo pada Kamis lalu. Di dokumen itu, Hary tercatat sebagai pemegang saham sekaligus direktur di perusahaan yang bermodal Sin$ 100 ribu ini sejak 7 Desember 1998.

Pemegang saham lainnya adalah Liliana Tanaja, istrinya, yang juga menjabat direktur. Keduanya tercatat beralamat di 57 Cairnhill Road # 16-02 Elizabeth Height, Singapura.

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Erry Riyana Hardjapamekas kepada Tempo mengaku belum bisa memberikan komentar tentang dokumen tersebut. Namun, dia memastikan pemeriksaan yang dilakukan KPK akan menyentuh semua pihak yang terkait dengan transaksi tersebut.

Kuasa hukum Hary Tanoesoedibjo, Juniver Girsang, menyatakan dokumen ACRA itu masih harus dikaji. Saya tidak mau membuka karena ini sedang dalam proses pemeriksaan di KPK, ujarnya. Ia pun menyatakan kliennya belum pernah menerima surat panggilan dari KPK.

Sebelumnya, mantan komisaris Citra Marga, Jusuf Hamka, memastikan perusahaan perantara dan pelaku penukaran surat berharga perusahaan pengelola jalan tol itu dimiliki orang yang sama. Kami mengetahuinya setelah dilakukan audit finansial, katanya.

Dugaan ketidakberesan jual-beli surat utang ini berawal dari transaksi pertukaran (swap) surat-surat utang Citra Marga dengan Bank CIC Tbk. Pada 27 April 1999, perusahaan milik Siti Hardijanti Rukmana itu menukarkan obligasi yang diterbitkannya senilai Rp 153,5 miliar dengan surat utang negotiable medium term notes PT Bank CIC senilai yang sama.

Sebulan kemudian, Citra Marga yang diperantarai PT Bhakti Investama--milik Hary Tanoe--melakukan swap dengan Drosophila. Citra Marga menjual obligasinya yang diterbitkan pada 1997 senilai Rp 189 miliar dan negotiable medium term notes Bank CIC Rp 153,5 miliar kepada Drosophila. Drosophila membayarnya dengan sertifikat deposito (NCD) Unibank senilai US$ 28 juta.

Belakangan transaksi ini menimbulkan masalah. Unibank dibekukan Bank Indonesia pada Oktober 2001 dan menjadi pasien Badan Penyehatan Perbankan Nasional. Upaya Citra Marga mencairkan surat utang itu, sebulan kemudian, membentur tembok.

Kasus ini tengah diselidiki KPK karena diduga ada penyimpangan yang merugikan negara. Akibat transaksi itu, Citra Marga bertahun-tahun tak membagikan dividen dan tak mampu membayar utangnya. Dua pemegang sahamnya adalah perusahaan milik negara, yakni Jasa Marga (17,8 persen) dan Krakatau Steel (6 persen). SETRI YASRA | METTA DHARMASPUTRA | YURA SYAHRUL | ANDRI SETYAWAN I YULIAWATI

Sumber: Koran Tempo, 13 Februari 2006

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan