Ismoko Ditahan dengan Tuduhan Pemerasan

Penyuapan oleh siapa dan atas perantara siapa, itu tidak jelas.

Mantan Direktur II Ekonomi Khusus Markas Besar Kepolisian RI Brigadir Jenderal Samuel Ismoko resmi ditahan di Markas Besar Kepolisian RI, Jakarta, kemarin.

Tuduhan yang dikenakan terhadap Ismoko, menurut kuasa hukumnya, Juniver Girsang, adalah penyuapan dan pemerasan saat menyidik kasus pembobolan BNI Kebayoran Baru. Penyuapan oleh siapa dan atas perantara siapa, itu tidak jelas, katanya.

Surat perintah penahanan Ismoko, kata Juniver, diterima kemarin. Surat penahanan ditandatangani Direktur III Tindak Pidana Korupsi (Brigadir Jenderal Indarto), kata Juniver.

Indarto membenarkan telah menandatangani surat penahan Ismoko, tapi dia menolak memberikan komentar. Ketua tim penyidik kasus Ismoko, Inspektur Jenderal Jusuf Manggabarani, juga membenarkan penahanan itu. Hari ini (Kamis) ditangkap, besok (Jumat) baru resmi penahanannya, kata Jusuf.

Namun, Juniver mengaku belum menandatangani surat penahanan Ismoko karena tidak melihat adanya alasan yuridis penahanan tersebut. Meski tidak bersedia menandatangani surat penahanan, Ismoko tetap ditahan.

Sebelum resmi ditahan, Ismoko berturut-turut sejak Selasa (25/10) hingga kemarin diperiksa secara maraton oleh penyidik. Materi pemeriksaan adalah seputar proses penanganan penyidikan dan pengembalian aset BNI yang dibobol oleh Adrian Waworuntu.

Salah satu fokus pemeriksaan, menurut Juniver, adalah pengembalian aset BNI berupa penjualan tujuh dari 44 sertifikat Adrian oleh Ismoko. Dalam pemeriksaan dijelaskan bahwa seluruh hasil penjualan, sebesar Rp 1,62 miliar, sudah ditransfer ke rekening BNI. Selama ini tidak ada complain dari BNI. Itu artinya tidak ada masalah, kata Juniver.

Ismoko adalah tersangka keempat kasus BNI yang telah ditahan. Sebelumnya, polisi menahan Komisaris Besar Irman Santoso (mantan Kepala Unit II Ekonomi Khusus), Ishak (konsultan bisnis Adrian), dan Jeffri Baso (direktur salah satu perusahaan Adrian). ERWIN DARIYANTO

Sumber: Koran Tempo, 28 Oktober 2005

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan