Kroni Soeharto Menang

Presiden ternyata belum membuat keputusan.

Kabar bahwa pemerintah menghentikan kasus Soeharto menuai kecaman dari berbagai kalangan. Mereka menilai, jika kabar itu benar, ini akan menguntungkan kroni-kroni Soeharto yang mungkin terlibat korupsi di masa lalu. Sementara itu, kemarin pihak Istana menyatakan tidak benar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah membuat keputusan menghentikan proses hukum Soeharto.

Menurut Rudy Satrio, pengajar ilmu hukum dari Universitas Indonesia, bila pengusutan hukum dihentikan, kroni Soeharto yang terlibat kasus hukum akan mudah berkelit. Mereka akan berdalih bahwa yang mereka lakukan adalah perintah Soeharto, kata Rudy di Jakarta kemarin.

Penolakan juga datang dari bekas Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Amien Rais. Menurut dia, keputusan seperti itu membuktikan ada pihak yang bisa berdiri di atas hukum. Hukum pilih kasih, ujarnya kemarin. Dia juga khawatir ini bisa menjadi yurisprudensi merugikan. Siapa pun presidennya (kalau berbuat salah pada masa berkuasa) tidak akan diproses karena sudah ada contohnya, kata Amien.

Keputusan pemerintah menghentikan pengusutan kasus Soeharto dinyatakan oleh Menteri-Sekretaris Negara Yusril Ihza Mahendra dua hari lalu. Yusril menyebut keputusan itu diambil setelah Presiden Yudhoyono berkonsultasi dengan pemimpin lembaga tinggi negara pada Rabu malam lalu.

Namun, tadi malam, juru bicara Istana, Andi Mallarangeng, memastikan Presiden Yudhoyono belum memutuskan menghentikan proses hukum Soeharto. Menurut dia, Presiden baru memerintah para menteri mengumpulkan dokumen kasus Soeharto dan Soekarno. Sampai hari ini, Presiden masih menunggu kajian atas dokumen-dokumen tersebut, kata Andi tadi malam.

Sebelumnya, bantahan datang dari Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Hidayat Nur Wahid, yang hadir dalam forum konsultasi dengan Presiden. Itu baru konsultasi. Jadi berita bahwa proses hukum Soeharto dihentikan perlu diklarifikasi, katanya kemarin. Bantahan serupa datang dari Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Agung Laksono. Agung memastikan Dewan baru akan mengambil sikap dalam rapat pemimpin hari ini.

Yusril kemarin datang menemui Soeharto untuk menyampaikan keputusan pemerintah tersebut. Kata Yusril, Soeharto dan keluarga berterima kasih kepada Presiden Yudhoyono. Yusril kemudian menyatakan pemerintah berencana memberikan pengampunan terhadap Soeharto dalam bentuk penghentian penuntutan perkara dan rehabilitasi. Sesudah Jaksa Agung mengeluarkan keputusan penghentian penuntutan, kemungkinan besar Presiden akan merehabilitasi Soeharto, katanya. NIEKE INDRIETTA | ARIF ARDIANSYAH | SYAIFUL AMIN | DIAN YULIASTUTI | YOPHIANDI | DIMAS

Sumber: Koran Tempo, 12 Mei 2006

Jum

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan