Mantan Kepala Dinas Budpar Ditahan
Tim penyidik Kejaksaan Tinggi Jambi, Selasa (6/6), mulai memeriksa tersangka kasus dugaan korupsi sebesar Rp 6,5 miliar, terkait proyek taman hiburan rakyat di kawasan Palmerah, Kota Jambi. Tersangka yang diperiksa adalah mantan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Provinsi Jambi Syamawi Darahim. Setelah diperiksa selama 10 jam, Syamawi Selasa malam ditahan.
Seorang tersangka lainnya, Ade Santos, Direktur PT Bina Laksana Aneka Sarana, kemarin tidak hadir di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jambi dengan alasan sakit. Ia mengirimkan surat keterangan sakit dari dokter.
Mengenai belum diperiksanya Ade Santos, Kepala Kejati Jambi Kemas Yahya Rachman mengemukakan, tersangka minta izin hingga 13 Juni 2005. Saya sudah perintahkan jaksa penuntut membuat surat panggilan untuk memeriksa tersangka hari Rabu pekan depan dan sekaligus menugaskan seorang jaksa mengecek kesehatannya ke Jakarta, ujarnya.
Menurut Rachman, dalam APBD Provinsi Jambi 2005 tercantum proyek waterboom dengan anggaran Rp 20,5 miliar. Mestinya, proyek sudah bisa dilaksanakan awal tahun 2006, tapi tertunda. Tender baru dilakukan November 2005 dan kontrak pada 14 Desember 2005. Sementara, uang muka dan pembayaran sebesar Rp 6,5 miliar cair tanggal 20 Desember 2005. Dalam tempo yang singkat itu jelas proyek tidak mungkin dilaksanakan, katanya.
Dari pemeriksaan saksi ditemukan bukti yang cukup kuat telah terjadi tindak pidana korupsi pada proyek tersebut. Telah terjadi pemaksaan dalam pengadaan proyek ini. Tim penyidik saya perintahkan terus mengejar orang yang memaksakan tersebut. Bukti fisik proyek waterboom yang tampak hanyalah pendaftaran tanah seluas setengah hektar di Taman Rimba Aneka Ria, Kota Jambi, kata Rachman.
Sebelumnya, Kejati Jambi sudah memeriksa belasan saksi. Rachman menambahkan, saksi yang telah diperiksa itu kemungkinan diperiksa lagi sesuai dengan perkembangan penyidikan. Saya menargetkan dalam tiga bulan berkas seluruh tersangka korupsi ini selesai dan siap dilimpahkan ke pengadilan, katanya.(nat)
Sumber: Kompas, 7 Juni 2006