Tim Seleksi KPU Diminta Tak Berprioritas Memilih Akademisi

Tim seleksi anggota Komisi Pemilihan Umum diminta tidak memprioritaskan anggota KPU dari kalangannya. Tapi, katanya, anggota KPU diutamakan mereka yang tahu kesulitan melaksanakan pemilu. Mereka harus memilih calon dari berbagai latar, dan diutamakan berlatar kompetensi teknis, kata Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia Ray Rangkuti di Jakarta kemarin.

Ray meminta tim seleksi transparan dan terbuka terhadap masukkan publik. Panitia seleksi ini dinilai menutup diri dari kalangan penggiat pemilihan umum. Saat ini, katanya, tim seleksi tak banyak terlibat proses pemilu lalu.

Ray menambahkan, tim juga memilih calon anggota KPU yang tak bermasalah dengan hukum. Tim diminta menelisik kasus hukum para pendaftar. Banyak (anggota) KPU daerah yang cacat moral, ada yang bebas dari kasus hukum, masih berkasus, atau tidak ditindaklanjuti.

Koordinator Indonesia Corruption Watch Teten Masduki berharap KPU mendatang memperhatikan persoalan politik uang. Berdasarkan penelitian, katanya, banyak dana ilegal partai dan anggotanya yang tak ditindaklanjuti KPU. Meski sudah dilaporkan masyarakat atau Panitia Pengawas Pemilu, katanya.

Ketua tim seleksi anggota KPU, Ridlwan Nasir, mengatakan proses seleksi tetap sesuai dengan tahapan undang-undang. Tidak bisa diumumkan sekarang, lagi pula masyarakat belum tahu ada lebih dari 500 calon yang mendaftar, katanya. Budi Saiful Haris

Sumber: Koran Tempo, 5 Juli 2007

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan